twitter SMAN 4 Lahat

1. LANDASAN EKONOMI PENDIDIKAN

Pada zaman pasca modern atau globalisasi sekarang ini,yang sebagian manusianya cenderung mengutamakan kesejahteraan materi dibandingkan kesejahteraan rohani, membuat ekonomi menjadi perhatian yang sangat besar, tidak banyak orang yang mementingkan peningkatan spiritual. Kecendrungan tersebut diatas sangat dipengaruhi oleh perkembangan budaya terutama dalam bidang tekhnologi, kesenian, dan pariwisata serta ekonomi, berbagai produk baru yang semakin canggih ditawarkan, dan hal-hal yang lain yang berkenaan dengan perekonomian sehingga situasi seperti ini membuat kebanyakan orang berusaha mengumpulkan materi sebanyak-banyaknya.

Peran Ekonomi Dalam Pendidikan

Dunia sekarang banyak di sibukkan dengan masalah politik yang membuat pertentangan baik masalah tentang ekonomi dan perdagangan, juga disibukkan dengan perang dingin dan perang embargo ekonomi, masing –masing negara berlomba membentuk organisasi yang betujuan untuk memajukan perekonomian mereka.,selain memajukan perekonomian di negeri sendiri sejumlah negara makmur memberikan bantuan ekonomi kenegara yang sedang berkembang,seperti contoh bantuan dana khusus dan pinjaman lunak. Adapun bentuk kerjasama yang lain adalah diproduksinya komponen-komponen produksi yang lain artinya bahwa hasil produksi suatu negara dapat dibantukan ke negara yang membutuhkannya, semua ini merupakan wujud dan globalisasi ekonomi. Seperti negara kita mengkspor produk batik ke negara Amerika, dan negara tersebut memberikan bantuan dana pinjaman lunak kepada negara Indonesia untuk memajukan perekonomian negara kita.

Kalau dulu ekonomi memegang peranan penting bagi kehidupan rakyat Indonesia maka kini disamping alasan seperti itu juga jangan sampai kita kalah bersaing dalam era globalisasi ekonomi, Akan tetapi karena kebanyakan kebijaksanaan dan peraturan di buat maka banyak sekali timbul ketidak harmonisan antar para pengusaha dalam menjalankan roda ekonomi yang menimbulkan krisis ekonomi yang berkepanjangan, maka oleh sebab itu di era globalisasi sekarang ini keterpurukan ekonomi di Indonesia akan diterapkan kebijaksanaan dan peraturan yang baru dan memperbaiki perekonomian bangsa sehingga rakyat yang menderita dapat dengan segera menikmati hasil perekonomian kita yang mapan di masa yang akan datang baik perekonomian yang bersifat makro dan mikro. Perkembangan perekonomian makro berpengaruh sekali dalam bidang pendidikan, seperti sekarang ini banyak sekali orang kaya yang mau menjadi bapak angkat bagi anak-anak yang tidak mampu untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih baik.

Perkembangan lain yang sangat mengembirakan adalah terlaksananya sistem ganda dalam dunia pendidikan, hal ini berlangsung baik di lembaga pendidikan yaitu kerjasama sekolah dengan pihak usahawan dalam proses belajar mengajar. Kemajuan pembangunan perekonomian secara makro dapat juga berdampak timbulnya sekolah-sekolah unggul yang memiliki fasilitas pendidikan yang lengkap karena di biayai dan dipunyai oleh kebanyakan orang –orang kaya Walaupun kebijakan dan program sekolah ini tidak sama dengan yang lain, diharapkan agar tidak terdapat pilih-kasih dalam menerima para siswa artinya calon siswa dari manapun asalnya hendaklah dapat diberikan kesempatan dalam menempuh pendidikan di sekolah unggulan tersebut ,dan yang paling penting juga adalah dapat menghasilkan lulusan yang bermutu serta tidak menyimpang dengan tujuan pendidikan nasional negara kita.

Berbicara tentang sekolah unggulan. BUCHORI (1996), menyatakan bahwa:

1. Untuk membuat para siswa mencintai prestasi yang tinggi.

2. Mau dan bisa bekerja secara sempurna

3. Memiliki etos kerja dan membenci kerja setengah-setengah

4. Keseimbangan pengembangan jasmani dan rohani, serta penguasaan pengetahuan masa sekarang dengan pengetahuan masa lampau.

Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa ekonomi itu memegang peranan penting dalam kehidupan seseorang, walaupun orang tersebut menyadari bahwa kehidupan gemerlap tidak menjamin kebahagiaan, yang penting bagi mereka bagaimana dapat meraih tingkat perekonomian yang lebih tinggi lagi.Banyak sekali keluarga miskin yang dalam perekonomian mereka hanya dapat untuk makan saja, dan tidak dapat membiayai sekolah bagi anak-anaknya, kata miskin diatas diukur dari tingkat perekonomian bukan tingkat rohani dan kualitas mental.

Fungsi Produksi Dalam Pendidikan

Di bawah ini dijelaskan bahwa fungsi produksi dalam pendidikan, menurut Thomas (tt) adalah hubungan antara output dan input, berikut ini penjelasan tentang fungsi produksi dimana ada tiga bagian yaitu:

1. Fungsi Produksi Administator

Yang dipandang input adalah segala sesuatu yang menjadi wahana dan proses dalam pendidikan, maksudnya adalah input disini meliputi:

1. Prasarana dan sarana belajar, termasuk ruangan kelas dapat diuangkan, artinya bahwa perhitungan luas dan kualitas bangunan

2. Perlengkapan belajar di sekolah seperti media, alat peraga juga dihitung harganya

3. Buku-buku pelajaran, dan barang-barang yang habis dipakai seperti zat kimia dilaboratorium

4. Waktu guru bekerja, dan perangkat pegawai administrasi dalam memproses peserta didik harus dibeli dan dibayar.

Sementara itu yang dipandang sebagai output adalah berbagai bentuk layanan dalam memproses peserta didik seperti menghitung SKS dan lamanya peserta didik dalam belajar.

2. Fungsi Produksi Dalam Psikologi

Adalah dipandang sebagai inputnya adalah sama dengan input fungsi produksi administrator akan tetapi outputnya berbeda. Hasil output yang ada pada fungsi ini adalah hasil belajar siswa yang mencakup peningkatan kepribadian dan estetika (keindahan) serta keterampilan, pengarahan dan pembentukan sikap, penguatan kemampuan, penambahan pengetahuan, ilmu dan teknologi, dan penajaman fikiran.

3. Fungsi Produksi Ekonomi,

Dalam dipandang sebagai inputnya dalah prasarana dan sarana belajar berlaku ketentuan sebagai barang modal untuk jangka waktu 25 tahun, perlu biaya untuk memperbaiki dan menjaga prasarana dan sarana tersebut karena ini adalah aset yang harus diberlakukan ketentuannya. Perhitungan harga barang yang harus dibeli karena habis terpakai,perhitungan biaya para pendidik dan tenaga kependidikian seperti guru dan pegawai administrasi dan sementara, semua uang yang dikeluarkan untuk keperluan pendidikan yaitu uang saku, membeli buku dan sebagainya selama masa belajar. Dan outputnya adalah tambahan penghasilan peserta didik kalau sudah tamat dan bekerja.

Ada kesulitan yang menghadang dalam proses pendidikan yaitu

1. Jika peserta didik tamat, belum tentu ia segera bekerja,

2. Selama menunggu untuk mendapatkan pekerjaannya maka ia memutuskan untuki bekerja seadanya, 3. Kalaupun lulusan ini bisa bekerja dengan penghasilan tiap bulan maka dia mencari tambahan diluar untuk meningkatkan nafkahnya.

Menurut Kotler (1985), fungsi produksi ekonomi ini bertalian erat dengan marketing (analisis, perencanaan, implementasi, dan pengawasan yang memberikan perubahan nilai, dengan target pasar sebagai tujuan lembaga pendidikan yang mencakup:

1. Mendesain penawaran,

2. Menentukan kebutuhan atau keinginan pasar dalam hal ini peserta didik sesuai dengan kebijakan

3. Menentukan harga efektif dengan mengadakan komunikasi, distribusu, komunikasi, dan layanan

Dalam hal ini Keuntungan marketing adalah:

a. Meningkatnya misi pendidikan secara sukses dan terselenggara dengan baik, sebab diisi dengan program yang baik,

b. Meningkatkan daya tarik terhadap petugas, peserta didik, dana donatur dan

c. Meningkatkan kepuasan masyarakat, meningkatkan keefesiensi dan kegiatan pemasaran.

Akan tetapi dalam marketing juga terdapat kelemahan yaitu lembaga pendidikan selalu dijadikan usaha dagang, dikomersilkan dalam mendapatkan keuntungan, idealisme pendidikan cenderung diabaikan dalam dunia pendidikan di Negara kita.

Menurut Mutrofin (1996), menyatakan bahwa negara-negara maju hubungannya antara pendidikan dengan pembangunan ekonomi sangatlah jelas, dimana sistem pendidikan diorientasikan kepada kebutuhan ekonomi yang didasari pada teknologi tinggi, fleksibelitas dan mobilitas angkatan kerja. Dalam masa pembangunan dinegara kita sekarang ini pengembangan ekonomi mendapat tempat strategis, dengan munculnya Link and Match, kebijaksanaan ini meminta dunia pendidikan menyiapkan tenaga-tenaga kerja yang sesuai dengan pasaran kerja, mencakup mutu, dan jumlah serta jenisnya.

Ekonomi Pendidikan

Peranan ekonomi dalam pendidikan cukup menentukan tetapi bukan sebagai pemegang peranan penting, Fungsi ekonomi dalam pendidikan adalah menunjang kelancaran proses pendidikan bukan merupakan modal yang dikembangkan dan juga mendapatkan keuntungan yang berlimpah, disini peran ekonomi dalam sekolah juga merupakan salah satu bagian dari sumber pendidikan yang membuat anak mampu mengembangkan afeksi, psikomotoris, dan kognisi, juga peran lain sebagai materi pelajaran dalam masalah ekonomi dalam kehidupan manusia. Dalam memajukan dunia pendidikan tidak terlepas dari sumber dana pendidikan baik pemerintah, yayasan, setelah dana ini diperoleh harus dikelola secara professional, baik dengan SP4 (Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran) dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan kebutuhan yang sah.

Kegunaan ekonomi dalam pendidikan adalah :

1. Untuk membeli keperluan pendidikan yang tak dapat dibuat sendiri seperti prasarana dan sarana, media, alat peraga dan sebagainya.

2. Membiayai semua perlengkapan gedung, seperti air, listrik telpon.

3. Membayar jasa dari segala kegiatan pendidikan, dan meningkatkan motivasi kerja serta meningkatkan gairah kerja para personalia pendidikan.

Sumber-sumber dana pendidikan:

1. Dari pemerintah dalam bentuk proyek pembangunan

2. Kerjasama dengan instansi lain, baik pemerintah maupun swasta.

Menurut jenisnya dana pendidikan terbagi atas :

1. Dana rutin dan dana pembangunan dari pemerintah adalah dana yang dipakai untuk membiayai kegiatan rutin seperti gaji pendidikan pengabdian masyarakat, penelitian dan sebagainya.

2. Dana pembangunan, adalah dana yang dipakai untuk membiayai pembangunan fisik di berbagai bidang artinya membangun prasarana dan sarana, alat belajar, media, dan kurikulum baru.

3. Dana bantuan masyarakat, termasuk SPP yang digunakan untuk membiayai hal-hal yang belum dibiayai oleh dana rutin da pembangunan.

4. Dana usaha lembaga sendiri yang penggunaanya sama dengan butir ke-3 di atas.

Di dalam mengelola dan merencanakan sumber dana maka ada tiga macam perencanaan biaya pendidikan yaitu:

1. Perencanaan sacara tradisional, yaitu merencanakan masing-masing pendidikan maka masing-masing pendidikan tersebut ditentukan biayanya.

2. SP4, Pengaturan jenis-jenis kegiatan dalam pendidikan diatur dalam system, alokasi dana disusun berdasarkan realita, dan semua kegiatan ditujukan pada pencapaian target pendidikan.

3. ZBB (Zero Base Budgeting), hanya diatur untuk satu tahun anggaran

Dalam pembentukan biaya pada setiap kegiatan haruslah memperhatikan: (Vizey, 1996).

1. Perubahan harga di pasar, dan perubahan jumlah barang yang diperlukan.

2. Pertambahan jumlah siswa, dan peningkatan standar pendidikan.

3. Tingkat umur peserta didik .

Effesiensi dan Effektivitas Dana Pendidikan

Ada dua penjelasan tentang keeffesienan dan keeffektivan penggunaan dana pendidikan yaitu:

1. Efesiensi dalam penggunaan dana pendidikan adalah penggunaan dana yang harganya sesuai atau lebih kecil daripada produksi dan layanan serta produksi pendidikan yang sama atau melebihi rencana semula dalam pendidikan yang telah direncanakan. Adapaun factor utama dalam menentukan tingkat keefesienannya adalah penggunaan uang, proses kegiatan dalam pendidikan, dan hasil kegiatan yang telah dilakukan.

2. Penggunaan dana secara efektif adalah jika dengan dana tersebut maka tujuan kegiatan dalam pendidikan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan relatif sempurna.

Dampak Konsep Dalam Pendidikan

1. Dalam dunia pendidikan factor ekonomi bukan sebagai pemegang peranan yang utama, melainkan sebagai pemeran cukup menentukan keberhasilan pendidikan sebab dengan ekonomi yang memadai dapat memenuhi semua fasilitas dan aktivitas dunia pendidikan

2. Faktor yang paling menentukan kehidupan dan kemajuan pendidikan adalah dedikasi, keahlian, dan keterampilan pengelola dan guru dan dosen dalam setiap lembaga pendidikan.

3. Fungsi ekonomi pendidikan menunjang kelancaran proses pendidikan,, dan sebagai bahan pengajaran ekonomi yang membentuk manusia ekonomi yaitu manusia yang dalam kehidupan sehari-harinya memilki kemampuan dan kebiasaan memiliki etos kerja, tidak bekerja setengah-setengah, produktif, dan hidup efesien

4. Tiap lembaga pendidikan diupayakan mampu menghidupi diri sendir, dengan cara mencari sumber-sumber dana tambahan sebanyak mungkin guna memajukan dunia pendidikan

5. Penggunaan dalam dana pendidikan haruslah secara professional dan efesiensi serta efektivitas

2. LANDASAN EKONOMI DALAM PENDIDIKAN GLOBAL

Pendahuluan

Kegiatan pendidikan di Amerika Serikat merupakan suatu usaha besar-besaran. Hal tersebut tercermin pada anggaran belanja pendidikannya yang sangat besar (berbeda dengan Indonesia yang hanya menganggarkan sedikit saja APBN nya untuk pos pendidikan). Di Amerika Serikat pembiayaan public school berasal dari pemerintah lokal, pemerintah negara bagian (sumber utama untuk memperbaiki public education), dan pemerintah federal, yang ketiganya diperoleh melalui pajak. Mengingat kegiatan pendidikan dibiayai dari pajak, maka para pembayar pajak akan mempengaruhi bagaimana dan untuk apa saja uang digunakan dalam kegiatan pendidikan. Pembaharuan pendidikan pada public education merupakan hal yang disoroti secara tajam oleh para pembayar pajak dan para peminat pendidikan, di samping pemerintah Amerika Serikat (Dimyati, 1988:71-73).

Pada zaman pasca modern atau globalisasi sekarang ini, yang sebagian besar manusianya cenderung mengutamakan kesejahteraan materi dibanding kesejahteraan rohani, membuat ekonomi mendapat perhatian yang sangat besar. Tidak banyak orang mementingkan peningkatan spiritual. Sebagian terbesar dari mereka ingin hidup enak dalam arti jasmaniah. Kecenderungan tersebut sangat dipengaruhi o1eh perkembangan budaya, terutama dalam bidang teknologi, kesenian, dan pariwisata. Berbagai produk baru yang semakin canggih ditawarkan, berbagai perlengkapan hidup dengan model dan desain yang semakin menarik dipajang di toko-toko, dan para pemandu wisata secara gencar menarik wisatawan dengan daerah-daerah wisatanya yang menjanjikan kekaguman. Situasi seperti ini membuat orang – orang berusaha mengumpulkan uang sebanyak mungkin untuk memenuhi seleranya.

Selain pemenuhan selera tersebut di atas, manusia pada umumnya tidak bisa bebas dari kebutuhan akan ekonomi. Sebab kebutuhan dasar manusia membutuhkan ekonomi. Ini berarti orang tidak mampu pun memerlukan uang untuk mengisi perutnya dan sekedar berteduh di waktu malam. Dengan demikian pembahasan tentang ekonomi tidak hanya menyangkut orang-orang kaya, melainkan semua orang, termasuk orang dan dunia pendidikan yang ditekuninya.


Peran Ekonomi dalam Pendidikan

Di samping memajukan perekonomian di negeri sendiri, sejumlah negara yang sudah makmur juga memberi bantuan kepada negara – negara berkembang berupa pinjaman lunak atau bantuan khusus. Kerjasama ekonomi yang lain adalah diperbolehkannya suatu negara membentuk usaha atau industri di negara lain dengan bentuk perjanjian tertentu. Bukan hanya negara diizinkan mengadakan kerja sama seperti itu, tetapi juga usaha-usaha swasta. Bentuk kerjasama yang lain adalah diproduksinya komponen - komponen suatu produksi di daerah atau di negara lain. Artinya suatu hasil produksi tidak selalu memakai komponen produksinya sendiri, seringkali memakai sejumlah komponen yang dihasilkan oleh industri lain. Semua ini merupakan wujud dari globalisasi ekonomi.

Pemerintah Indonesia memutuskan tetap mengutamakan pembangunan ekonomi seperti halnya pada Pembangunan Jangka Panjang Tahap Pertama dahulu. Kalau dahulu alasannya ekonomi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, maka kini di samping alasan itu, juga agar tidak kalah bersaing dalam era g1obalisasi ekonomi ini. Perhatian pemerintah sangat besar dalam bidang ekonomi. Berbagai kebijaksanaan dan peraturan baru di buat. Frekuensi munculnya kebijaksanaan dengan peraturannya ini cukup banyak. Dan jelas berbeda sekali dengan frekuensi munculnya kebijakan dan peraturan-peraturan baru di bidang lain.

Akibat pengutamaan pembangunan di bidang ekonomi adalah munculnya berbagai usaha baru, pabrik-pabrik baru, industri-industri baru, badan-badan perdagangan baru, dan badan-badan jasa yang baru pula. Jumlah konglomerat bertambah banyak, walaupun orang-orang miskin masih tetap ada. Pertumbuhan ekonomi menjadi tinggi, dan penghasilan negara bertambah, walaupun hutang luar negeri cukup besar dan penghasilan rakyat kecil masih minim.

Perkembangan ekonomi makro berpengaruh pula dalam bidang pendidikan. Cukup banyak orang kaya sudah mau secara sukarela menjadi bapak angkat agar anak-anak dari orang tidak mampu bersekolah, terlepas dari apakah karena dorongan hati sendiri atau berkat himbauan pemerintah yang tidak pemah berhenti. Sikap dan tindakan seperti ini sangat terpuji, bukan hanya karena bersifat perikemanusiaan, melainkan juga dalam upaya membantu menyukseskan wajib belajar 9 tahun. Mereka telah menyisihkan sebagian dari rejekinya untuk beramal bagi yang memerlukan. Tindakan seperti ini patut dicontoh oleh mereka yang kaya tetapi belum menjadi bapak angkat.

Perkembangan lain yang menggembirakan di bidang pendidikan adalah terlaksananya sistem ganda dalam pendidikan. Siatem ini bisa berlangsung pada sejumlah lembaga pendidikan, yaitu kerjasama antara sekolah dengan pihak usahawan dalam proses belajar mengajar para siswa, adalah berkat kesadaran para pemimpin perusahaan atau industri akan pentingnya pendidikan. Kesadaran inipun muncul sebagian karena usaha mereka berhasil dan memberi keuntungan lebih banyak.

Tampaknya mereka sudah mulai sadar bahwa sebagai seorang pengusaha, lebih-lebih yang berhasil, mempunyai kewajiban untuk memberi di samping menerima dari dunia pendidikan. Mereka sudah merasa bahwa tindakan menerima lulusan saja dari lembaga pendidikan adalah keliru. Sebagai pemakai lulusan mereka patut menyumbang kepada pendidikan ini. Sumbangan yang paling berarti bagi pendidikan adalah ikut menangani proses pendidikan itu sendiri dalam batas-batas kemampuan mereka masing-masing. Seperti diketahui, sistem ganda ini diadakan dalam rangka mengembangkan keterampilan para siswa. Pengembangan ini membutuhkan alat-alat belajar yang cukup banyak jumlah dan jenisnya. Sementara itu sebagian sebesar sekolah tidak memilikinya, yang merupakan salah satu hambatan utama bagi sekolah. Berkat uluran tangan para pengusaha, maka secara pelan-pelan alat-alat belajar ini bisa dipenuhi. Dalam sistem ini para siswa belajar di dua tempat yaitu di sekolah dan perusahaan.

Dampak lain dari keberhasilan pembangunan ekonomi secara makro adalah munculnya sejumlah sekolah unggul. Sekolah-sekolah ini didirikan oleh orang-orang kaya atau konglomerat atau kumpulan dari mereka, yang bertebaran di seluruh Indonesia. Sudah tentu kondisi sekolah seperti ini tentu dengan sekolah-sekolah pada umum. Sekolah ini lebih unggul dalam prasarana dan sarana pendidikan, lebih unggul dalam menggaji pendidik-pendidiknya. Program belajarnya lebih beragam atau lebih kaya dan mungkin proses belajarnya juga lebih baik. Hanya produksinya atau lulusannya belum dapat dikomentari sebab sekolah-sekolah itu baru mulai berdiri.

Pendapat masyarakat tentang sekolah unggul ini ada yang pro dan ada pula yang kontra. Hal seperti itu memang bisa terjadi terhadap sesuatu yang baru mulai berdiri. Sesungguhnya ditinjau dari niat baik para konglomerat atau orang kaya untuk mendirikan sekolah sudah merupakan keuntungan bagi dunia pendidikan di Indonesia. Mengapa demikian? Karena bantuan dana dan mereka terhadap lembaga-lembaga pendidikan yang sudah ada belum tampak secara berarti. Dengan mendirikan sekolah tersendiri, menunjukkan kepada kita bahwa sebagian dari penghasilan mereka sudah disumbangkan dalam wujud persekolahan. Memang sudah waktunya mereka menaruh perhatian kepada pendidikan, sebagai balas jasa terhadap republik, tempat mereka berusaha dan menjadi kaya. Diharapkan makin lama makin banyak sekolah unggul didirikan. Sehingga kelak tiba waktunya sekolah-seklah swasta akan lebih tinggi mutunya dari pada sekolah-sekolah negeri, seperti halnya dengan di negeri - negeri maju., Hal ini memang wajar sebab dana pendidikan dari pemerintah sangat terbatas.

Sekolah-sekolah unggul ini tetap diterima oleh negara maupun masyarakat, selama ia mengikuti atau tunduk kepada undang-undang. atau aturan pemerintah tentang pendidikan dan tidak menanamkan kebudayaan asing yang tidak cocok dengan kebudayaan Indonesia.
Walaupun kebijakan dan program sekolah ini tidak sama satu dengan yang lain, diharapkan mereka tidak pilih kasih menerima calon siswa. Artinya setiap calon dari manapun asalnya hendaklah diberi kesempatan yang sama asal mereka mampu membayar. Begitu pula proses belajar mengajar hendaklah lebih baik daripada seko1ah - sekolah pada umumnya, sehingga ia patut menjadi contoh ba sekolah-sekolah lain. Dan yang paling penting bisa menghasilkan lulusan yang bermutu serta tidak menyimpang dari tujuan pendidikan nasional kita.

Sesudah membicarakan peran ekonomi secara makro, maka ada baiknya bila pembicaraan ini diteruskan dengan peran ekonomi secara mikro dalam kehidupan. Pada umumnya orang mengatakan kehidupan seseorang meningkat atau menurun selalu dikaitkan dengan perekonomian orang tersebut. Meningkat atau menurunnya kehidupan dimulai dari rumah yang dimiliki, jenis kendaraan yang dipakai, perhiasan atau macam pakaian yang biasa dipakai, menu makanan Sehari - hari, dan gaya hidup. Jarang sekali orang mengaitkan naik turunnya kehidupan dengan tingkat kedamaian hati, kebahagiaan keluarga, kejujuran, atau kesucian hidup seseorang. Pada hal kondisi manusia juga merupakan suatu kehidupan.

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa ekonomi itu memegang peeranan yang penting dalam kehidupan seseorang, walaupun orang itu sudah menyadari bahwa kehidupan yang gemerlapan tidak menghasilkan menjamin akan memberi kebahagiaan. Mereka pada umumnya seperti tidak punya kemampuan untuk menahan diri dari kemauan untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya. Mereka bergelut untuk bisa meraih tingkat ekonomi yang lebih tinggi.

Persekolahan di Indonesia sebagian besar masih lemah ekonominya. Memang hampir semuanya sudah punya gedung, walaupun tidak megah, tetapi perlengkapan belajarnya masih minim. Juga kesejahteraan guru dan dosennya belum memadai. Lebih-lebih bagi guru di SD, keadaannya sangat menyedihkan sehingga sebagian terbesar dari mereka terpaksa mencari sambilan di luar untuk menutupi ekonominya. Hal ini bisa terjadi karena keterbatasan dana dari pemerintah maupun dari yayasan.

Walaupun tiap keluarga berusaha meningkatkan perekonomian, namun mereka tidak selalu berhasil, sebab keberhasilan itu ditentukan oleh banyak faktor. Akibatnya masih banyak keluarga yang di bawah garis kemiskinan. Dan bila secara kebetulan mereka diam paada lokasi yang sama, maka terjadilah suatu desa miskin. Desa-desa seperti ini masih cukup banyak jumlahnya di Indonesia.

Kemiskinan ini berdampak jelas pada pendidikan khususnya pembelajaran. Peserta didik dari keluarga kurang mampu umumnya tidak dapat menerima pembelajaran yang optimal. Selain waktu mereka banyak disibukkan bekerja membatu okenomi orang tuanya untuk makan dan biaya sekolah, media pembelajaranpun banyak yang tak terbeli sehingga pembelajaran di sekolah tidak bisa berjalan optimal seperti peserta didik yang mampu membeli buku.

Demikian pula di daerah terpencil terdapat satu masalah lagi yakni kurang tersedianya tenaga pengajar, lebih lebih tenaga pengajar yang baik mutunya. Hal ini dikarenakan para guru, lebih lebih yang punya kualitas mengajar baik enggan ditempatkan atau mengabdi di daerah daerah terpencil. Alasannya beragam, selain jarak yang ditempuh setiap harinya sangat jauh, media pembelajaran sangat minim, penghasilan yang didapatpun tidak sebanding dengan pengorbanannya.

Kabar baiknya saat ini pemerintah telah mebaca dan menyikapi masalah ini. Pemerintah memberikan tambahan penghasilan Rp. 1.500.000,- perbulan bagi para tenaga pengajar yang bersedia ditempatkan di daerah terpencil. Secara nyata kebijakan ini memberikan motivasi pada para tenaga pengajar untuk berbondong-bondong memajukan pendidikan di daerah. Dengan jumlah tenaga pengajar yang memadai mutu pembelajaran dapat ditingkatkan.

Sertifikasi guru dan dana BOS, merupakan berita menggembirakan berikutnya bagi peningkatan mutu pembelajaran pada pendidikan di Indonesia. Selain peningkatan kesejahteraan guru, bidikan pemerintah dalam sertifikasi adalah peningkatan mutu tenaga pengajar di Indonesia. Dengan mutu tenaga pengajar yang baik serta perekonomian guru yang berlangsung baik diharapkan para tenaga pengajar dapat memberikan pembelajaran yang lebih baik.

Fungsi Produksi Ekonomi dalam Pendidikan

Sebelum membahas fungsi produksi ekonomi, ada baiknya kita bicarakan dulu bagaimana menghitung harga-harga input fungsi produksi.

1. Tentang prasarana dan sarana belajar berlaku ketentuan sebagai barang modal selama 25 tahun. Prasarana dan sarana tersebut sudah dipandang tidak punya harga. Karena bangunan ini makin lama makin tua, maka ia kena aturan depresiasi 1,5% sampai 2% per tahun, artinya harga bangunan itu akan turun setiap tahun sebesar 1,5% atau 2% dari harga awal atau harga sisa. Bila uang yang dipakai membangun adalah uang pinjaman maka bunga yang sesuai dengan aturan bank juga tuna diperhitungkan. Perhitungan-perhitungan seperti ini juga berlaku bagi kendaraan dinas. Mengenai perlengkapan belajar, media, alat-alat peraga, buku-buku, film, disket, dan sebagainya tidak ada ketentuan yang jelas tentang cara menghitung harganya. Namun demikian aturan di atas dapat pula diberlakukan pada barang-barang seperti ini.

2. Perhitungan harga barang-barang habis pakai cukup dilakukan dengan rnenghitung harga pembeliannya.

3. Tentang harga guru dan personalia sekolah lainnya dihitung dengan cara menjumlahkan gaji dan penghasilan penghasilan sah lainnya di sekolah. Hanya untuk guru honorer harganya dihitung berdasarkan waktu mengajarnya.

Sekarang kita teruskan dengan fungsi produksi yang ketiga yaitu fungsi produksi ekonomi. Input fungsi produksi ini adalah sebagai berikut :

1. Semua biaya pendidikan seperti pada input fungsi produksi administrator.

2. Semua uang yang dikeluarkan secara pribadi untuk kepeduan pendidikan seperti uang saku, transportasi, membeli buku, alat-alat tulis, dan sebagainya selama masa belajar atau kuliah.

3. Uang yang mungkin diperoleh lewat bekerja selama belajar atau kuliah, tetapi tidak didapat sebab waktu tersebut dipakai untuk belajar atau kuliah. Uang seperti ini disebut opportunity cost.

Sementara itu yang menjadi outputnya adalah tambahan penghasilan peserta didik kalau sudah tamat dan bekerja, manakala orang ini sudah bekerja sebelum belajar atau kuliah. Dan apabila ia belum pernah bekerja yang menjadi output-nya adalah gaji yang diterima setelah tamat dan bekerja.

Fungsi produksi ekonomi di atas dapat dipelajari dan diperhitungkan dengan seksama oleh para pengelola di setiap sekolah untuk merumuskan kurikulum pembelajaran muatan lokal yang seuai dengan kebutuhan lapangan di daerah itu, peningkatan kesejahteraan guru, dan strategi efisiensi dalam pelaksanaan pembelajaran siswa di sekolah itu. Selain dapat gunakan sebagai penunjang kelancaran pembelajaran, fungsi ekonomi dapat pula diberikan sebagai materi pelajaran untuk membentuk manusia ekonomi.

Penutup

Berdasar ulasan – ulasan tersebut dapat disarikan sebagai berikut, (1) Ekonomi pendidikan memegang peran cukup penting, walaupun bukan yang terpenting dalam pembelajaran. (2) Sumber dana pendidikan khususnya proses pembelajaran selain dari pemerintah juga berasal dari masyarakat, lembaga pendidikan, dan masih bisa digali sumber-sumber lain sebanyak mungkin. (3) Fungsi ekonomi merupakan penunjang kelancaran pembelajaran dan sebagai materi pelajaran untuk membentuk manusia ekonomi.

Jumat, 30 Desember 2011 | 0 komentar |

0 komentar:

Posting Komentar