twitter SMAN 4 Lahat

4.AKSIOLOGI

Secara formal aksiologi baru muncul pada pertengahan abad 19. Aksiologi berasal dari dua kata, axios (Yunani) yang berarti nilai dan logos yang berarti teori, jadi Aksiologi adalah “teori tentang ilmu”. Menurut Bramel, aksiologi terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, moral conduct yaitu tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin khusus, yakni etika. Kedua Esthetic Expression, yaitu ungkapan keindahan. Bidang ini melahirkan keindahan. Ketiga, Sosio political life, yaitu kehidupan social politik yang akan melahirkan filsafat sosio politik. Aksilohi adalah bagian filsafat yang mempersoalkan penilaian, terutama berhubungan dengan masalah atau teori umum formal mengenai nilai. Menurut Mautner, Aksiologi mulai digunakan sebagaimana adanya saat ini oleh Lotze, kemudian Brentano, Husserl Scheeler, dan Nicolai Hartmann. Aksilogi digunakan terutama digunakan sebagai teori umummengenai nilai .

Aksiologi merupakan filsafat ilmu yang mengkaji tentang nilai kegunaan ilmu. Yang mana sebelumnya telah kita kaji di dalam aspek ontologi bahwa ilmu bertujuan untuk memudahkan manusia dalam mengatasi berbagai permasalahan hidupnya. Namun apakah dalam kenyataannya ilmu selalu merupakan berkah, terbebas dari kutukan, dan tidak membawa malapetaka bagi umat manusia? Untuk menjawab pertanyaan ini, maka kita harus mamahami aksiologi.

Tidak ada orang yang menemukan ilmu dengan niat jahat. Akan tetapi, kadang kala ilmu itu disalahgunakan oleh orang-orang tertentu yang menguasai ilmu, tetapi mereka tidak memahami akan filsafat dari ilmu yang ia kuasai itu, sehingga ilmu yang semula bertujuan sebagai alat untuk memudahkan manusia, justru menjadi sebaliknya. Agar hal tersebut tidak terjadi, di sinilah pentingnya kita memahami aksiologi dari suatu ilmu di dalam filsafat ilmu.

Para ilmuwan, selain memahami tentang suatu ilmu, hendaknya ia juga memahami nilai-nilai moral dan nilai-nilai tanggung jawab sosial yang berkaitan dengan ilmu yang di temukan dan dikuasainya.

Pertama, Sebagai orang yang menemukan dan menguasai suatu ilmu, maka seorang ilmuwan harus mengerti akan pentingnya nilai-nilai moral yang berkaitan dengan ilmu yang ia temukan, agar ilmu yang ia temukan itu bisa dikembangkan secara terarah, sehingga ilmu yang ia temukan dan ilmu yang ia kembangkan tersebut tidak menyimpang dari aspek moral. Untuk apa sebenarnya ilmu itu harus dipergunakan? Di mana batas kewenangan penjelajahan suatu ilmu? Ke arah mana perkembangan keilmuwan harus diarahkan? Maka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu para ilmuwan harus berpaling kepada hakikat moral.

Sebagai contoh, dengan semakin pesatnya perkambangan ilmu dewasa ini, kini manusia pun telah bisa menciptakan manusia tiruan yang mirip dengan manusia aslinya, yang dikenal dengan istilah kloning. Namun, jika ini dilakukan, apakah ini akan sesuai dengan moral? Bayangkan, jika seandainya dengan kemampuan ini para ilmuwan tetap ngotot untuk mempraktekkan temuan mereka, apa yang akan terjadi? Jika ada seseorang yang bertanya suatu waktu kepada si manusia kloning tentang siapa orang tuamu? Maka si manusia kloning akan menjawab apa? Tentu ia akan kebingungan. Untuk itu, sebagai seorang ilmuwan, dalam mengembangkan suatu pengetahuan, hendaknya kita mengarahkannya ke arah yang tidak menyimpang dari moral.

Kedua, Ilmu adalah hasil karya seseorang yang dikomunikasikan dan dikaji secara terbuka oleh masyarakat, dengan kata lain, penggunaan ilmu itu adalah bersifat sosial. Karena itu jelaslah kiranya bahwa seorang ilmuwan mempunyai tanggung jawab sosial kepada masyarakat agar ilmu yang ia temukan bisa sampai dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya. Tanggung jawab sosial dari seorang ilmuwan dalam hal ini adalah dalam hal memberikan perspektif yang benar kepada masyarakat tentang untung dan rugi serta baik dan buruknya temuan mereka, sehingga penyelesaian yang objektif dapat dimungkinkan.Proses menemukan kebenaran secara ilmiah mempunyai implikasi etis bagi seorang ilmuwan. Karena itu merupakan kategori moral yang dilandasi oleh sikap etis dari seprang ilmuwan yang bermoral.

Di bidang etika tanggung jawab sosial, seorng ilmuwn bukan lagi hanya sekedar memberikan informasi, namun hendaknya ia mampu memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Seorang ilmuwan haruslah tampil ke depan, memberikan contoh kepada masyarakat tentang bagaimana caranya bersifat objektif, terbuka, menerima kritikan, menerima pendapat orang lain, kukuh dalam pendirian yang dianggap benar, dan kalau perlu, berani mengakui kesalahan.

Aksiologi Matematika


Aksiologi yaitu nilai-nilai, ukuran-ukuran mana yang akan dipergunakan dalam seseorang mengembangkan ilmu. Aksiologi : Filsafat nilai, menguak baik buruk, benar-salah dalam perspektif nilaiAksiologi matematika sendiri terdiri dari etika yang membahas aspek kebenaran, tanggungjawab dan peran matematika dalam kehidupan, dan estetika yang membahas mengenai keindahan matematika dan implikasinya pada kehidupan yang bisa mempengaruhi aspek-aspek lain terutama seni dan budaya dalam kehidupan. Jadi, jika ditinjau dari aspek aksiologi, matematika seperti ilmu-ilmu yang lain, yang sangat banyak memberikan kontribusi perubahan bagi kehidupan umat manusia di jagat raya nan fana ini. Segala sesuatu ilmu di dunia ini tidak bisa lepas dari pengaruh matematika.Dimulai dengan pertanyaan dasar untuk apa penggunaan pengetahuan ilmiah?Apakah manusia makin cerdas dan makin pandai dalam mencapai kebenaran ilmiah,maka makin baik pula perbuatanya.Dengan kemajuan ilmu dan teknologi maka pemenuhan kebutuhan dapat diperoleh secara cepat, tepat dan mudah. tetapi ada juga yang menimbulkan bencana bagi manusia seperti perang,senjata nuklir dan lain-lain.bagaimana batas wewenang penelitian keilmuwan dan kemana perkembangan ilmu harus diarahkan,harus ditampakkan interaksi ilmu dan moral. Dari ilmu yang abstrak berubah menjadi teknologi untuk memecahkan masalah praktis dan moral. Begitu juga matematika kita mempelajarinya secara abstrak tetapi dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai ilmu pengetahuan.
Manusia adalah makhluk yang berpikir artinya manusia selalu berpikir/memikirkan masalah secara rasional(pemikiran logis).Sikap seorang ilmuwan didasarkan pada etika dan agama berarti tanggungjawab terhadap Tuhan,masyarakat dan diri sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut matematika dipandang sebagai ilmu abstrak yang tidak bebas nilai dan moral,sehingga hasil pemikiran seorang matematikawan bisa bermanfaat bagi umum.Tidak dapat menerima sesuatu dengan asal-asalan tetapi harus dipikir secara mendalam dan teliti

Manfaat Ilmu Pengetahuan


Manfaat ilmu pengetahuan bagi manusia tidak terhitung jumlahnya. Sejak Nabi Adam hingga sekarang, dari waktu ke waktu ilmu telah mengubah manusia dan peradabannya. Kehidupan manusia pun menjadi lebih dinamis dan berwarna.

Dengan ilmu pengetahuan, manusia senantiasa:
• mencari tahu dan menelaah bagaimana cara hidup yang lebih baik dari

sebelumnya,
•menemukan sesuatu untuk menjawab setiap keingintahuannya,
• menggunakan penemuan-penemuan untuk membantu dalam menjalani

aktivitas sehari hari.

Manusia pun menjadi lebih aktif mengfungsikan akal untuk senantiasa mengembangkan ilmu yang diperoleh dan yang dipelajarinya. Selain itu berkat ilmu pengetahuan, manusia:
•menjadi tahu sesuatu dari yang sebelumnya tidak tahu,
•dapat melakukan banyak hal di berbagai aspek kehidupan,
•menjalani kehidupan dengan nyaman dan aman,


Untuk Apa Belajar Matematika?


Pertanyaan tersebut lumayan sering muncul ketika beberapa orang dianjurkan dengan paksa ataupun tidak paksa untuk belajar Matematika. Tidak tahu apakah pertanyaan itu muncul sebagai wujud nyata dari ke-kritis-an seseorang atau justru muncul sebagai refleksi atas ke-apatis-an seseorang terhadap Matematika? Karakteristik matematika terletak pada kekhususannya dalam mengkomunikasikan ide matematika itu melalui bahasa numerik. Dengan bahasa numerik ini, memungkinkan seseorang dapat melakukan pengukuran secara kuantitatif. Sedangkan sifat kekuantitatifan dari matematika tersebut, dapat memberikan kemudahan bagi seseorang dalam menyikapi suatu masalah. Itulah sebabnya matematika selalu memberikan jawaban yang lebih bersifat eksak dalam memecahkan masalah.Ilmu Matematika diantaranya meliputi aritmatika, geometri, aljabar dll sehingga kalau mau sok idealis tentu saja banyak manfaat Matematika untuk ilmu pengetahuan lain dan juga untuk kehidupan, misalnya:
1. Kombinasi (Statistika) bisa digunakan untuk mengetahui banyaknya formasi

tim bola voli yang bisa dibentuk.
2. Aritmatika hampir digunakan setiap hari, yaitu untuk hitung-menghitung.
3. Geometri bisa digunakan para ahli sipil karena geometri salah satunya adalah

membahas tentang bangun dan keruangan.
4. Aljabar bisa digunakan untuk memecahkan masalah bagaimana memperole

laba sebanyak mungkin dengan biaya sesedikit mungkin.
5. Mungkin dengan logika Matematika juga bisa membantu untuk berpikir logis,

tapi tentu saja bukan hanya Matematika saja yang bisa membantu

Itulah beberapa manfaat belajar Matematika jika ditinjau dari sudut pandang

“sok dalil”. Sehingga tentu saja masih banyak yang tidak menerima,

misalnya“Untuk apa anak STM belajar tentang diferensial dan integral?”. Jadi

sekali lagi, “Untuk apa susah-susah belajar Matematika?”. Namun hal tersebut bisa kita jawab kembali dengan memperhatikan tujuan mempelajari matematika dibawah ini.


Tujuan mempelajari matematika adalah:
1. Melatih cara berfikir dan benalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui

kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukan kesamaan,

perbedaan,konsisten dan inkonistensi.
2. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan

penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin

tahu,membuat prediksi dan dugaan,serta mencoba-coba
3.Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah
4.Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau

memgkomunikasikan gagasan melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta,

dalam menjelaskan gagasan.


Sebagai tambahan nilai matematika juga dapat kita lihat dalam:
•Digunakan dalam bidang sains dan teknik.
•Untuk penelitian masalah tingkah laku manusia.
•Membantu manusia dalam berdagang dan bidang perekonomian.
•Ilmu matematikan juga digunakan dalam bidang komputer.
•Membantu manusia berpikir secara matematis dan logis.
•Dengan bilangan, manusia dapat menentukan kuantitas.

Jumat, 21 Oktober 2011 | 0 komentar |

0 komentar:

Posting Komentar